 |
tatakiki.centerblog.net |
Di suatu saat seorang Tuan memiliki dua rumah, dan suatu hari Tuan ini mempekerjakan dua orang di dua rumahnya itu untuk menjaga dan merawat selama si Tuan keluar kota dan ia mengharapkan hasil yang baik dari mereka karena mereka akan diberi upah.
Si Tuan pergi dalam waktu yang sangat lama, dan para pekerja mulai melakukan pekerjaannya,
rumah pertama masih bagus dan mempunyai perabotan yang lengkap, namun rumah yang kedua mulai rapuh kelihatan tapi perabotan lengkap seperti rumah pertama. Perjalanan waktu yang sangat panjang menunggu si pemilik rumah kembali, terjadi banyak hal dalam kurun waktu itu, badai, goncangan, dan tekanan dari luar membuat kedua rumah itu harus diperhatikan penjaganya.
Karena waktu yang sangat lama dan mereka tidak tahu kapan Tuan rumah akan kembali para penjaga yang bekerja mulai terasa biasa akan hal yang seharusnya mereka kerjakan, penjaga dirumah pertama yang masih kokoh itu, penjaganya mulai mengangap remeh pekerjannya, sehari-hari hanya lap, sapu, dan jaga rumah membuatnya bosan, dan membuat ia berpikir "tiga hari sekali saja saya bersihkan, buat apa dibersihkan sehari-hari, pemilik rumahnya juga belum tahu kapan datang".
Hal itu menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi seminggu sekali, perabotan mulai ada bercak dan goresan, namun ia tidak memperdulikannya.
Sedangkan penjaga rumah yang kedua yang terlihat rapuh itu mungkin sewaktu-waktu bakal roboh, sejak pertama apa yang diminta Tuan rumah dikerjakan tanpa mengenal lelah, setiap hari dibersihkan, diperbaruhi tata letak perabotan dan berhati-hati, karena ia takut kalau ada barang yang pecah, ia tidak punya uang untuk mengantinya. Sampai suatu ketika si pemilik rumah datang dan melihat yang dikerjakan, penjaga dirumah pertama terkaget tidak disadarinya si pemilik rumah sudah kembali, padahal hari itu belum sempat dibersihkan dan dilihat si pemilik rumah itu si penjaga hanya
bermalas-malasan lalu diusir. Namun sukacita datang kepada penjaga kerumah kedua karena ia menanti-nantikan kedatangan tuan pemilik rumah, meski sudah mulai rapuh namun masih dijaga seperti sedia kala, dilihatnya rumah itu indah maka upahnya pun diberikan. :')
Saudaraku, Kita manusia didunia hanya sementara kita harus menjaga rumah (tubuh kita) tetap utuh sampai pemiliknya (Tuhan) datang kembali, sebab Ia datang seperti pencuri (Wahyu 3:3) entah siang atau malam dia akan melihat rumahnya, sama seperti lima gadis bodoh yang membawa pelita tapi tidak membawa minyak dan lima gadis bijaksana yang membawa pelita dan juga minyak (Matius 25). Sebab itu berjaga-jagalah seperti penjaga rumah kedua yang giat mengerjakan pekerjaannya.